Sepanjang sejarah, bela diri menerima pengaruh dari berbagai faktor. Misalnya moral, norma, budaya, dan agama. Dan agama yang paling berpengaruh di dalam bela diri adalah agama Budha, mengingat lahirnya bela diri di dalam ruang lingkup agama tersebut. Jadi hubungan agama Budha sangat erat dengan bela diri, sebagaimana pernah saya singgung di dalam artikel (Bela Diri: Arti Luas dan Arti Sempit) dan (Pencak Sila: Akar Bela Diri di Indonesia).
Bagaimana dengan agama Islam? Apakah ada hubungannya?
Jika kita lihat sepintas saja, tampaknya tak ada hubungannya. Bela diri di zaman Nabi Muhammad yang populer adalah gulat dan permainan pedang, bukan bela diri kategori "martial art". Paling-paling kita menemukan bahwa Pencak Silat mulai digunakan oleh para kiai di pondok pesantren sejak abad ke-15. Itu saja.
Namun jika kita dalami, kita akan menemukan hubungan yang erat antara bela diri dan agama Islam. Setidak-tidaknya ada 3 hubungan di antaranya.
Agama Islam mewajibkan penganutnya menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Puasa intinya pengendalian diri. Bela diri juga mengajarkan pengendalian diri. Inilah hubungan yang pertama.
Di dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda," Ajarilah anak-anakmu tiga perkara. Berenang, berkuda, dan memanah". Salah satu tafsiran dari memanah ialah belajar sesuatu untuk membela diri. Inilah hubungan yang kedua.
Di dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad bersabda," Seorang mukmin yang kuat akan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah". Salah satu tafsiran kuat di sini adalah kuat fisik. Bela diri mengajarkan pengikutnya supaya sehat dan kuat fisiknya. Inilah hubungan yang ketiga.
Demikianlah tiga hubungan bela diri dengan agama Islam dan masih banyak hubungan lainnya.
Hubungan Antara Agama Dan Olahraga
Manusia tidak lepas dari agama, ada 6 agama di Indonesia. Ke-6 agama ini mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Tuhan-nya masing-masing. Hubungan antara agama dengan manusia sangat intern.
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Tuhan-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.
Rasulullah SAW banyak memerintahkan berolahraga. Beliau sendiri mampu mengalahkan para sahabat dan Aisyah RA dalam lari sprint. Beliau SAW juga memerintahkan agar belajar dan mengajarkan memanah, renang dan menunggang kuda. Dalam hadits yang diriwayatkan Umar bin Al Khaththab RA beliau SAW memerintahkan kepada kaum muslimin agar mengajari anak-anaknya renang, panahan dan menunggang kuda. Beliau SAW di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA bersabda bahwa segala sesuatu bukan dzikir kepada Allah adalah senda-gurau dan main-main belaka yang tidak berpahala, kecuali 4 hal : Canda seorang suami dengan istrinya, melatih kuda, jalan seseorang di antara dua batas dan pengajaran tentang renang. Di antara macam-maca olahraga : Qiyamullail, yang merupakan ibadah kepada Allah SWT dan olahraga bagi fisik. Karena menurut sabda Rasulullah SAW qiyamullail itu menjauhkan penyakit dari tubuh.Dengan hal tersebut diatas dapat diartikan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya berolahraga supaya memiliki tubuh yang sehat dan bugar dan bisa menjauhkan penyakit dari tubuh.
Olahraga sangat bervariasi dan sangat bermanfaat. Hal ini sudah dikenal oleh orang-orang terdahulu. Dalam Ath-Thibbun Nabawi (Kedokteran a la Nabi) Ibnul Qayyim mengatakan, “Berkuda, panahan, gulat dan lomba lari adalah olahraga untuk keseluruhan fisik dan mampu menghilangkan penyakit akut”.
Semua itu tidak perlu dilakukan secara rutin setiap hari. Sejumlah pakar mendapatkan bahwa melakukan olahraga 5 kali dalam sepekan sudah cukup untuk mewujudkan tujuan yang dimaksud, dengan syarat, dilakukan dengan rutin.
Isi Kajian
Agama dan olahraga tentunya sangat berkaitan, kedua-duanya saling berhubungan dimana agama berhubungan dengan olahraga dan olahraga berhubungan dengan agama. Keduanya secara tidak langsung tidak dapat dipisahkan hubungan ini bisa dibuktikan dengan sifat-sifat yang ada di dalam olahraga berlandaskan kepada agama, khususnya agama islam. Seperti sifat jujur dalam bertanding,,dalam islam kita di wajibkan untuk selalu jujur juga..lalu karena kita beragama kita juga saling diajarkan untuk saling mengh0rmati maupun menghargai individu lain..dalam olahraga Disini kedua hal tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk kesehatan dan dengan tubuh yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah dengan lebih baik. Maka dari itu, selain memiliki jasmani yang sehat, seseorang juga perlu mengimbangi dengan keadaan rohani yang sehat pula, yang dapat dicapai dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seseorang harus sehat jasmani dan juga rohani, karena dalam menjalankan aktifitas kehidupannya Allah telah memberikannya bentuk tubuh beserta fungsinya dengan sempurna dan kita dapat bersyukur dengan selalu menjalankan perintahnya dan juga menjaga tubuh ini dengan baik. Allah SWT menyukai muslim yang kuat, dengan kata lain agama islam menganjurkan setiap umatnya untuk menjadi kuat. kuat rohaninya,maupun jasmaninya. Untuk mendapatkan rohani yang kuat, kita beribadah. Dan untuk mendapatkan jasmani yang kuat, kita harus berolahraga. Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar, sedangkan segala keputusan Allah yang menentukan. jadi serajin apapun kita berlatih untuk mencapai target yang diinginkan, apabila tidak di imbangi dengan berdoa dan beribadah semuanya akan sia-sia, dengan kita berdoa insyallah segala sersuatunya pasti akan mendapatkan atau diridhoi oleh allah SWT.
Hubungan antara olahraga dan agama yaitu tentang kejujuran serta keadilan.Agama mengajarkan kita untuk bersikap jujur dan adil. Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun sangat penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga setiap atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam kemenangan dan kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi pertandingan diharapkan dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat kepada lawan yang kalah. Seperti sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan selalu menyayangi setiap manusia tanpa harus memandang status ornag tersebut. Sebagai atlit atau wasit dituntut untuk profesional dalam menjalaninya. Dalam bertanding, misalnya kita harus fairplay dan sportif. Serta sebagai wasit,kita harus bersikap adil dan tidak membela salah satu kelompok pemain.Jadi hubungan olahraga dan agama itu sangat penting untuk dipahami.
Dalam berolahraga kita diajarkan untuk bersikap jujur dan sportif seperti yang diajarkan agama kita harus selalu bersikap jujur dan adil. Selain itu dengan berolahraga kita bisa menyehatkan jasmani dan rohani serta pikiran kita pun menjadi lebih sehat dan dapat berpikiran positif.
Kesehatan merupakan salah satu anugerah atau nikmat yang diberikan oleh Tuhan terhadap hambanya. Menjaga kesehatan dengan cara berolahraga merupakan bentuk daya dan upaya manusia dalam berusaha mensyukuri nikmat dan karunia kesehatan yang telah diberikan tuhan kepada kita.
Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun sangat penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga setiap atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam kemenangan dan kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi pertandingan diharapkan dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat kepada lawan yang kalah. Seperti sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan selalu menyayangi setiap manusia tanpa harus memandang status orang tersebut.
Kesimpulan
Agama dengan olahraga sangat berhubungan, Disini kedua hal tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk kesehatan dan dengan tubuh yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah dengan lebih baik.
Maka dari itu, selain memiliki jasmani yang sehat, seseorang juga perlu mengimbangi dengan keadaan rohani yang sehat pula, yang dapat dicapai dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seseorang harus sehat jasmani dan juga rohani, karena dalam menjalankan aktifitas kehidupannya Allah telah memberikannya bentuk tubuh beserta fungsinya dengan sempurna dan kita dapat bersyukur dengan selalu menjalankan perintahnya dan juga menjaga tubuh ini dengan baik. Dalam berolahraga kita juga diajarkan untuk bersikap jujur, fair play dan sportif seperti yang diajarkan agama kita harus selalu bersikap jujur dan adil.