BIOGRAPHI PERGURUAN
PENCAK SILAT MUTIARA PANCA RASA
Kira–kira abad ke–12 masehi, Saat itu penyiaran Agama Islam sudah memasuki Semananjung Malaka, Aceh, Sumatra Timur, dan Riau, dll.
Syahdan, yang berkuasa saat itu di KERAJAAN SIAK SRI INDRAPURA adalah SULTAN MAHMUD. Panglima atau hulubalang kerajan adalah dua orang pendekar sakti kakak beradik yaitu, PANGLIMA MEGAT SRI RAMA(kakak) beragama Hindu, dan PANGLIMA WAHAB(adik) beragama Islam.
Konon Sultan Mahmud(Islam), semasa hayatnya adalah seorang Raja yang sakti, beliau sangat disegani oleh seluruh rakyatnya dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Raja ini kebal terhadap semua senjata tajam apabila kakinya menginjak tanah. Beliau dapat berjalan diatas sungai/laut, dan kendaraanya adalah seekor Harimau. Sampai sekarang ini, orang-orang Siak Sri Indrapura menyebut mahluk itu adalah “Harimau Tengkes”. Harimau tengkes artinya adalah harimau yang pincang kaki kiri bagian belakangnya.
Konon menurut cerita harimau ini pernah berbuat salah pada Sultan, Sehingga Sultan menghukumnya dengan memukul kaki kiri binatang tersebut, sehingga pincang. Binatang ini selalu telihat oleh orang-orang yang pintar. pada saat hari ulang tahun penobatan Sultan-Sultan yang seterusanya, katanya harimau itu menangis karena teringat pada yang dipertuannya. Harimau itu juga sering terlihat didaerah makam Sultan Mahmud yang berada dikampung Gasip, kira-kira 5 Km dari Siak Sri Indrapura.
Selain dari kesaktian dan keperkasaannya, Raja ini mempunyai suatu sifat yang kurang baik, yaitu sangat banyak selirnya. Apabila beliau berkenan dengan seorang wanita, maka beliau tidak peduli wanita itu istri orang, janda atau siapa saja, Maka titahnya dikeluarkan, untuk mengambil wanita tersebut Artinya Sultan Mahmud Mati Didalam Gendongan.
ARTI LAMBANG
“ BENTUK PRISMA BERSEGI LIMA DILINDUNGI BENDERA MERAH - PUTIH “
Melukiskan Dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila. Bentuk posisi kokoh seorang pesilat 5T yang bergerak bebas berputar tidak habis langkah dan akal Dilhami dari gerak tari rumpun melayu yang berasal dari asli indonesia
SEJARAH SINGKAT
Menulusuri keberadaan dan asal – usul perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa, seakan menapak suatu mata rantai sejarah yang teramat penting dan panjang.
Bertitik tolak dari sisi dan jiwa amanat sang guru kepada putranya yaitu Tengku Fuad Al – Zakiyat Azhar di suatu senja latihan. Berbekal ilmu pencak silat & agama yang diperoleh langsung dari guru – gurunya dan setelah mendapat mandat secara gaib ( berupa bayang bayang ) dari ayahandanya Datuk Panglima Bahroem Azhar, yang isinya iyalah :
“ ……. Saat ini aku merasa ada harapan meneruskan ilmu yang kumiliki ini kepadamu. Akan tetapi bukan berarti sampai di sini tugasmu ! Mulai saat ini kita harus memberanikan diri mengamalkan ilmu tersebut demi kepentingan orang banyak.
Artinya, ilmu ini tidak hanya diturunkan kepada keluarga saja, melainkan dikembangkan juga untuk kepentingan masyarakat ….. “
ejak itu, disusunlah suatu bentuk organisasi yang merupakan wadah keanggotaan dengan nama Perguruan Pencak Silat MUTIARA PANCA RASA , dengan Doktrin Perguruan yaitu MUTIARA PANCA RASA, yang merupakan kepanjangan dari :
Menyerang Tanpa Tentara Berperang Tanpa Senjata Menang Tanpa Pujian Berjuang Tanpa Lillahi taa’lla.
Yang maknanya iyalah : Jadilah dirimu Engkau adalah dirimu sendiri. Dan takut kepada ALLAH, selalu Waspada serta ingat “ Diatas Langit Masih Ada Langit “
Artinya : “ Kalau Ada Orang Yang Mengaku Pandai Masih Ada Orang Yang Lebih Pandai lagi “.
Adapun materi pelajaran PPS Mutiara Panca Rasa, meliputi seluruh teknik belaan maupun serangan . Unsur belaan antara lain hindaran dan tangkisan. Serangan terdiri dari pukulan dengan berbagai variasinya, berbagai macam tendangan, jatuhan, bantingan dan kuncian dll. Selain itu juga diajarkan Pencak Silat Seni tradisional. Ini merupakan salah satu kelebihan yang di miliki Pencak Silat Mutiara Panca Rasa.